Kamis, 07 Agustus 2008

stop kekerasan pada anak

Belakangan ini banyak media yang menyajikan tayangan tentang kekerasan yang terjadi pada. Banyak faktor yang menyebabkan hal itu terjadi salah satunya adalah karena faktor ekonomi. Banyak orang yang tidak menyadari kalau anak itu membawa rejeki sendiri-sendiri. Selain itu juga apakah mereka tidak menyadari kalau anak adalah titipan dari yang Maha kuasa. faktor ekonomi seharusnnya tidak dijadikan sebagai alasan kenapa mereka melakukan kekerasan pada anaknya. Karena rejeki itu bisa dicari dengan cara bekerja keras, tidak usah menyalahkan keadaanyan bangsa ini, tapi alangkah baiknya kalau kita bisa mengintrospeksi diri kita sendiri. Ada apakahdengan diri kita sehingga terjadi hal seperti ini.
Bahkan, Komnas PA mencatat, anak (9 tahun) korban kekerasan, akhirnya ingin membunuh ibunya jika ia bertemu.
Ini semua akibat tindak kekerasan pada anak. Paradigma keliru yang menganggap anak tidak memiliki hak, dan harus selalu menurut orangtuanya, harus diakhiri.
Sebagai orang tua harusnya bisa lebih bijaksana lagi dalam mendidik anaknya. Walaupun tujuannya demi kebaikan anak, namun anak juga mempunyai hak dalam hal menentukan apa yang hendak ia lakukan. Peran orang tua disini seharusnya mengarahkan apa yang anak lakukan, apabila ada masalah dalam mencapainya oran tua memberikan motivasi dan dorongan supaya si anak tidak terlalu stress atas kegagalan yan pernah dilakukannya. Dan baerilah pengertian kepada anak.
kekerasan tidak akan menyelesaikan masalah, justru sebaliknya akan menambah masalah.
Anak akan sekamin berontak dan bisa melakukan kekerasan pula kepada teman sekolahnya, dilingkungannya. Dan kecendrungan kekerasan pada anak pasti akan menimbulkan prilakuanakmenjadi agresif terhadap segala hal. Dan apabila anak selalu ditekan dan harus mengikuti kemauanya orang tuanya, apabila berada dilingkungan sekitar ia akan jadi anak yang selalu dibayang-bayangi ketakutan yan terus menerus.
bagi orang tua yang mempunyai anak sebaiknya anak dijaga dan diberi pengarahan kepada hal-hal yan positif. Karena selaku oran tua suatu saat membutuhkan anak, dan anak juga pasti ada keinginan untuk membalas budi atas apa yan dilakuakn oleh orang tuanya walaupun tidak akan pernah bisa sampai tuntas, karean kebaikan orang tua tidak akan terbalas dengan sekedarnya.

Tidak ada komentar: