Selasa, 16 September 2008

Perguruan Islam Al Izhar Pondok Labu
Sekolah Bernafaskan Islam dengan metode belajar beriman, mandiri, kreatif, dan cerdas




Suasana di lapangan basket begitu ramai ketika majalah gontor berkunjung ke Perguruan Islam Al Izhar Pondok Labu (PIIPL). Ada beberapa anak yang sedang bermain basket, mungkin hal tersebut sudah biasa, namun yang luar biasa adalah ketika melihat ring basketnya yang terbuat dari kaca, tembus pandang, dan katanya sudah masuk kedalam taraf Internasional.
Itulah salah satu fasilitas yang ada di (PIIPL), dan fasilitas lain yang ada sangat menunjang proses belajar. Metode pembelajaran yang ada sekarang tidak terbatas namun maju, dan pihak sekolahpun tidak memikirkan apakah fasilitas yang ada sekarang masuk taraf internasional atau tidak, yang paling penting adalah bisa mendukung sarana untuk belajar dan berusaha mencari metode-metode yang baru terutatama apa yang dibutuhkan anak dan sesuai usianya.
Wawasan guru harus luas dalam berpikir, memberikan pengarahan kepada anak bagaimana cara memdapatkan informasi, tentunya tidak hanya lewat buku, bisa lewat media baik cetak maupun elektonik dan juga internet yang menjadi fasilitas PIIPL yang lainnya. Sehingga wawasan anakpun menjadi luas dan berkembang.
Sekolah yang didirikan 21 tahun yang lalu ini, berharap lulusan dari PIIPL anak yang mempunyai akhlak yang mulia dan mampu bersaing dalam segala hal baik di dalam negeri maupun luar negeri, dan mempunyai nasionalisme juga kuat.

Berdirinya Perguruan Islam Al Izhar Pondok Labu (PIIPL)

PIIPL ini dibawa naungan Yayasan Anakku, yang pada akhirnya pada tanggal 6 Juni 1992 nama tersebut diganti dengan nama Perguruan Islam Al Izhar Pondok Labu (PIIPL) diresmikan oleh H. Bustamil Arifin pendiri PIIPL ini yang berada di atas area seluas enam hektar. PIIPL menerapkan sekolah yang bernafaskan islam dan berwawawasan luas. Gedung utama Perguruan Islam Al Azhar Pondok Labu (PIAAPL) nama ketika masih bekerjasama dengan AL Azhar Kemang diresmikan oleh menteri pendidikan dan kebudayaan, Prof. Dr. Fuad Hassan.
Berdirinya PIIPL melibatkan sejumlah orang, diantaranya Abdul Khamid sebagai penasihat, Qurais Shihab, Yunan Yudu Nasution, Arni Arifin anak perempuan dari pemilik sekolahan ini, Heni dan Aditi yang saat ini menjabat sebagai kepala biro akademik . Dan juga melibatkan beberapa pakar lainnya seperti Anggina Soebono, Fauzi Aswin Hadis yang sekarang berada dikelompok Badan Nasional Sertifikasi Personal (BNSP), dan sekarang sudah menjadi orang yang sibuk, “kata Aditi kepala Biro Akademik. Sebenarnya untuk pengurus adalah orang yang diminta oleh pendiri sekolah ini, “ tambahnya.
Ketika mendirikan PIIPL ini tidak menjaring animo dari masyarakat, karena kegitanan yang dilakukan hanyalah mempersiapkan tempat untuk menampung lulusan SD dari Al Azhar Kemang, dan nama PIIPL sebelumnya adalah masih menggunakan nama Perguruan Islam Al Azhar Pondok Labu Vilial Al Azhar Kemang.

Perekrutan SDM dan Penerimaan Murid

Penerimaan guru dan murid tahun pertama dilakukan di Al Azhar Kemang. Setelah melalui proses seleksi, dikirim ke PIIPL untuk tahun pertama guru hanya tuju orang dan murid sekitar 52 siswa. Tahun berikutnya untuk staf pengajar mulai merekrut sendiri. Kriteria untuk guru adalah mereka yang mempunyai kepribadian baik dan mempunyai kemampuan dan wawasan luas, dan semua itu bisa dilihat ketika calon guru tersebut melakukan proses seleksi, “terangnya

Alasan memilih sekolah untuk mencetak seorang pemimpin yang intelektual dan berwawasan luas dan menerapkan metode belajar Beriman, Mandiri, kreatif dan Cerdas.

Karena bangsa Indonesia ini jauh tertinggal dari bangsa-bangsa lain. Menurutnya bukan orang Indonesian itu bodoh, tapi kami mengambil kesimpulan karena metodeogi pendidikan kita yang tidak benar. Misalnya anak hanya datang, duduk, diam, dan dengar (4D), kemudian pulang. Dari hal tersebut kami menyimpulkan bahwa anak-anak itu dipasung dan tidak diberi kesempatan untuk bertanya tentang pelajaran yang telah mereka dapatkan. Dan setelah mereka keluar dari sekolah energi yang ada pada diri si anak terlampiaskan ke hal-hal yang negatif, seperti narkoba, tawuran, “ terangnya
Aditi mengatakan kalau moral bangsa ini perlu dibenahi. Itulah alasan kami untuk menerapkan metode belajar yang beriman, mandiri, kretif, dan cerdas. Beriman diharapkan siswa/I mampu menjadi pribadi-pribadi muslim yang senantiasa mendekatkan diri kepada Allah SWT dan tidak mempersekutukan Allah SWT. Aditi juga menambahkan kejujuran supaya tidak terjadi korupsi yang sekarang sedang marak.
Mandiri, negara kita kaya raya, namun karena metode pendidikan kita yang sekarang ini, membuat anak ketika lulus sekolah hanya bisa mencari dan menunggu pekarjaan. Kenapa mereka tidak bisa memanfaatkan kekayaan alam Indonesia ini, untuk kehidupan diri sendiri dan masyarakat yang ada di sekelilingnya.
Kreatif, melalui berbagai program intrakurukuler, ekstrkuliker, maupun kokurikuler, siswa didorong untuk menciptakan sesuatu yang baru, inovasi, khas, dan unik disertai dengan pengembangan rasa sukses, dan siswa diharapkan dapat termotivasi untuk berprestasi dan merasa bangga akan kreasinya.
Cerdas, siswa yang cerdas diharapkan mampu mengatasi segala masalah dan kendala yang dihadapi, baik dari lingkungan sekolah maupun dalam kehidupan sehari-hari sebagai diri pribadi serta anggota masyarakat. Melatih kecerdasan sehingga anak cepat tanggap berpikir, dan mampu menganalisa setiap masalah yang ada, mulai dari sebabnya dan bagaimana mencari solusi yang tepat untuk masalah yang ada.

Kurikulum yang digunakan

Untuk kurikulum yang digunakan adalah kurikulum nasional, karena hal tersebut merupakan kewajiban dari pemerintah. Apalagi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), sangat sesuai dengan belajar aktif, yang memang diterapkan di PIIPL, dan dari hal tersebut terus berusaha melakukan pengembangan dan pengayaan.
Bahasa pengantar yang digunakan selama proses beajar adalah bahasa Indonesia, kami tidak menerapkan seperti disekolah yang menggunakan atau sejenisnya. Kita harus bangga dengan bahasa kita sendiri. Janganlah kita ikut-ikutan dengan sekoah yang lain, “terangnya dengan semangat.

Kerjasama dengan Pihak Dalam dan Luar Negeri

Kerjasama yang kami lakukan adalah pertukaran pelajar, pengiriman guru sedang dijajaki, tidak lama lagi kami akan mengirimkan guru ke Australia untuk bisa magang di sana. Dengan Jalarta Internasional School (JIS) kami selalu kerjasama, terkait dengan kegiatan anak, ketika ada acara di JIS, guru kami dikirim untuk magang di JIS. Dalam hal ini wawasan kita harus luas. Pengetahuan dan wawasan guru dan anak harus luas.
Pada tangga 12 s.d 18 Juli 2008 kami umengirimkan siswa/I SMP sebanyak 28 siswa kelas VIII dan IX untuk mengikuti Festival kebudayaan ke Perancis. Tujuan untuk membawa khasanah kebudayaan Indonesia dalam bidang kesenian tari agar dapat dikenal dalam tatanan kebudayaan dunia. Lebih jauh misi budaya, yang dibawakan oleh siswa/i generasi muda tersebut, sebagai aksi pembinaan dan pelestarian kebudayaan bangsa yang harus ditanamkan dan ditampilkan sejak usia dini oleh anak-anak bangsa, “ terangnya dengan bangga.

Kegiatang yang mendorong kemandirian Sisw/I SMA PIIPL

Untuk SMA ada kegiatan yang berkaitan dengan Pengembangan Kepribadian Anak. Dan kegiatan itu biasa kami mencari suatu daerah yang memang masyarakatnya produktif.
Aditi memberi contoh di daerah Brebes Jawa Tengan siswa/i SMA kelas XI dikirim, dan mereka dibagi minimal dalam satu rumah empat siswa, dan menginap selama empat hari untuk ikut bertani, dan menanyakan bagaimana proses ketika menanam sampai para petani menjual hasil panenya tersebut. Dan para siswa/I diharapkan membuat laporan bagaimana seorang petani bawang bisa memenuhi kebutuhan keluarganya dan membiayai sekolah anaknya.
Tujuannya supaya para siswa/I mempunyai kepedulian terhadap masyarakat kecil dan cukup peka terhadap lingkungan karena mereka kelak akan menjadi seorang pemimpin. Sealin itu ada juga kegiatan Community servis (Pengiriman Siswa/I ke RS DHARMAIS) salah satunya. Untuk community Servis dari kelas X, sudah diterapkan, “harap Aditi. Susi

BOKS
Visi dan Misi Perguruan Islam Al Izhar pondok Labu
Untuk menjadi pusat pengembangan pendidikan yang melahirkan kader pemimpin dan intelktual islam dengan wawasan luas, serta tanggap akan perkembangan lingkungn lokal, nasional, maupun global. Dan berharap Profil lulusan Al Izhar mampu memperbaiki kualitas hidup bangsa Indonesia di kemudian hari.
Untuk mencapai tersebut PIIPL mempunyai misi, menyelenggarakan pendidikan umum yang bernafaskan islam, menumbuhkan potensi siswa untuk menjadi manusia yang beriman, mandiri, kreatif, dan cerdas. Selainitu juga mengembangkaan prilaku bersahabat, mampu bekerjasama, dan patut diteladani. Mengupayakan terciptanya “masyarakat belajar”.